Rendezvous
Rendezvous Cerita Pendek Karya Agus Noor Suatu malam aku terdampar di sebuah kafe. Ah, terdampar! Aku merasa pas dengan ungkapan itu. Seperti biasa, begitu malam menyepuhkan kelam, aku segera berkelebat keluar rumah seperti kelelawar terpesona kegelapan yang gaib. Kegelapan yang selalu membuat seluruh sarafku meremang lantaran sisa hangat matahari yang bagai menguap, suara-suara yang perlahan mengendap dalam gelap, remang bayang dan langit yang bimbang menyaksikan kota yang mengubah diri dengan terang cahaya. Tetapi, kesunyian yang menyebar di udara bagai menghisap gemerlap cahaya itu, hingga kota terlihat memucat seperti wajah seorang tua yang tengah sekarat. Mobil meluncur pelan dan tenang. Aku seperti mengapung dalam genangan cahaya yang berkilatan di jalanan yang basah karena sisa hujan. Sungguh, alangkah ganjilnya kota ini. Angin yang berkesiur bagai menghembuskan kutuk. Sesekali, terdengar erang panjang, mengambang, lalu pelan-pelan menghilang dalam gulungan awan...