Beautiful Reborn Flower: Sinopsis Episode Terakhir (50-Final) - Part 3
Original Network: Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
Beautiful Reborn Flower Episode 50 Part 3
Teman Qiao Man masuk ke kantor Heping dengan terburu-buru.
"Lin Heping, kamu jangan bekerja lagi. Qiao Man...Qiao Man sudah pergi, kamu tidak tahu?"
"Sudah pergi? Pergi kemana?"
"Dia kembali ke Barcelona. Ini. Dia memintaku memberikannya padamu setelah dia pergi. Dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Jika melihat dari raut wajahnya, sepertinya dia tidak akan kembali lagi."
Heping langsung mengambil tas bingkisan dan membukanya. Ternyata isinya Buku Harian Dunia Lain. Heping membacanya sebentar.
"Jam berapa pesawatnya?"
"Sebntar lagi, tapi kalau kamu pergi sekarang seharusnya masih sempat bertemu."
Heping panik, bingung, ragu, mau pergi apa nggak.
"Kamu masih meragukan apa. Kalau aku jadi kamu, aku tidak akan ragu sama sekali. Apa kamu masih belum menyadarinya?"
"Menyadari apa?"
"Tulisan tangan kedua buku ini sama. Sebenarnya Qiao Man adalah Nan Sheng. Nan Sheng adalah Qiao Man."
Heping masih diam, mikir, lalu membaca lagi tulisan kedua buku dan membandingkannya. Setelah beberapa lama, ternyata benar.
"Kenapa kamu tidak memberitahuku lebih awal?" Heping setengah berteriak.
"Aku juga baru menyadarinya. Dulu aku masih belum mengerti kenapa Qiao Man selalu memikirkanmu. Sekarang aku baru mengerti kenapa seperti itu. Sudah, jangan omong kosong lagi. Kamu cepat pergi. Seharusnya masih sempat bertemu."
"Tapi, apa dia mau bertemu denganku?"
"Apa kamu sendiri tidak bisa merasakannya? Orang yang dia cintai adalah kamu. Kalian berdua sudah mengalami banyak hal. Apa kamu akan bersedia membiarkan tragedi terjadi lagi?"
"Baiklah, aku mengerti. Terima kasih."
Heping kemudian pergi.
***
Hanson dan Qiao Man sudah di mobil. Mereka dalam perjalanan. Qiao Man diam saja, seperti sedang nggak bahagia. Hanson menoleh padanya dan mengerti. Ost mengalun.
Mobil dihentikan Hanson. Hanson keluar dari mobil tanpa bicara, seakan mengerti perasaan Qiao Man. Hanson membiarkan Qiao Man sendiri.
Ada SMS di ponsel Qiao Man, dari Heping.
"Nan Sheng, semua penderitaan yang kamu alami dulu adalah salahku. Aku memang tidak pantas dikasihani, tapi dengan takdir yang membuat kita bertemu lagi, beri aku satu kesempatan lagi. Aku sedang dalam perjalanan ke bandara, tunggu aku. Nan Sheng, aku mohon padamu jangan pergi, tolong tetap tinggal. Nan Sheng, kamu tidak boleh pergi."
Heping masih di jalan. Qiao Man terlihat berpikir dan sedih. Hanson galau di luar mobil.
Kilas balik.
Qiao Man sedang melukis di atas gedung. Ia melukis seorang wanita. Wanita itu mengenakan baju pengantin dan hanya tampak dari belakang.
Hanson menghampiri Qiao Man yang sedang melukis.
"Apa yang sedang kamu lukis?"
"Mescusuar dunia lain. Seolah-olah sebuah jiwa dari kota ini yang terus mencari tempat paling terang di dunia lain. Di sana ada keluarga, cinta, dan rumah."
"Oh, kalian yang bekerja di bidang seni memang aneh. Kamu lihat, disini ada kakakmu, ada aku. Di tempat dimana kami berada, disitu adalah rumahmu, kamu masih mencari apa?"
"Memang seperti itu, tapi aku merasa selalu ada yang aneh, sama seperti mimpiku kemarin. Gadis yang mengenakan gaun pengantin ini terus mencari sebuah tempat di kota yang ramai ini, tapi tidak dapat menemukannya. Tidak dapat menemukan cinta. Tidak dapat menemukan rumah. Tidak dapat menemukan keluarga."
Kilas balik berakhir.
Di dalam mobil, Qiao Man menitikkan air mata. Di luar mobil, Hansen juga berkaca-kaca. Mereka sama-sama bersedih. Kemudian, Qiao Man keluar, menghampiri Hanson.
"Hanson."
"Qiao Man. Ada satu hal yang harus aku akui padamu. Kalau aku terus menyembunyikannya, meskipun kamu memililih untuk bersamaku, hatiku merasa tidak tenang. Sebenarnya, saya sudah lama tahu kalau kamu adalah Nan Sheng. Tapi, aku tidak berani memberitahumu. Aku tidak memiliki keberanian untuk itu. Aku takut kamu meninggalkanku. Aku tidak bisa membayangkan hari-hari tanpamu. Aku terlalu egois. Qiao Man, kalau kamu menyesal sekarang masih sempat. Lin Heping sedang dalam perjalanan kesini, kamu bisa pergi dengannya. Aku lebih memilih untuk melepaskanmu. Aku tidak ingin melihatmu setiap hari tidak bahagia seperti ini."
Hanson berkata sambil sedih banget.
Qiao Man juga sedih dengernya.
"Untuk apa kamu mengatakan ini. Itu semua sudah nggak penting lagi."
Qiao Man masuk mobil. Hanson masih tetep di luar, diem.
"Pesawat akan segera lepas landas, cepat masuk mobil." Qiao Man berkata sambil tersenyum. Ia seakan melupakan yang sudah terjadi. Hanson juga akhirnya tersenyum. Hanson masuk mobil.
Mereka akhirnya berangkat. Mobil melaju melewati daun-daun kering. Pesawat mereka lepas.
***
Narasi Heping
Qiao Man sudah pergi. Satu kali lagi pergi tanpa berpamitan. Aku tahu bahwa dia yang ingatannya kembali tidak sanggup menghadapiku dan tidak sanggup menghadapi dirinya sendiri. Hanson membuatnya mendapatkan kembali hidup yang baru. Hanson adalah orang yang membantu Qiao Man dan juga orang yang membatuku. Dengan pilihan Qiao Man, aku tidak tahu harus mendoakan mereka atau menghentikan mereka. Tiba-tiba aku memiliki perasaan tidak berdaya. Aku tidak tahu harus berbuat apa.
***
Ali mendatangi Heping. Ia berlutut dan meminta maaf sambil menangis. Ia meminta maaf karena karena sudah mencelakai Nan Sheng. Ia juga mengatakan bahwa ia hidup dengan rasa bersalah selama ini.
"Apa lagi yang akan kamu lakukan? Apa kamu merasa kalau aku bisa memaafkanmu? Dia masih hidup, tapi dia bukan Nan Sheng lagi. Dia juga tidak mau bertemu denganku lagi. Xu Ali, kamu pergi saja. Aku tidak ingin melihatmu lagi."
Heping berlalu. Xu Ali menangis menyesal.
***
Luo Chen dan Xiao Zhi ketemuan di pinggir danau. Mereka ngobrol di pinggir danau, membicarkan tentang Qiao Man yang ternyata adalah Nan Sheng. Mereka juga membicarakan tentang pernikahan mereka yang tidak akan batal karena masalah itu. Mereka berpelukan di pinggir danau.
***
Xu Ali mendatangi Zhensheng. Ia berniat menyerahkan bisnisnya. Ia menjelaskan beberapa buku, pemasok, pelanggan, dan cara menjalankan perusahaan dengan baik. Ia meminta Zhensheng untuk terus melanjutkan hidup dan makan dengan baik. Ali tidak bisa disisinya selamanya. Mulai sekarang, bisnis bergantung pada Zhensheng.
"Kak, kenapa kakak tiba-tiba seperti ini? Kita saudara, kalau ada masalah kita bisa menghadapinya bersama."
"Zhensheng, karena keserakahan, kakak kehilangan karier, kehilangan orang yang paling dicintai. Ini juga sudah waktunya bagiku untuk menebus kesalahanku."
"Kakak mau pergi menyerahkan diri?"
Ali mengangguk sambil berlinang.
"Aku akan menanggung semua biaya pengobatan orang yang terluka itu. Aku juga tidak akan selamanya lari dari hukuman yang harusnya aku terima."
"Apa yang harus aku lakukan kalau kamu pergi? Kita berdua baru bersatu kembali, kamu sudah mau pergi. Apa kamu tega membiarkanku tinggal diri sendiri, kak?"
Adiknya nangis, dong.
"Kalau aku tidak menyerahkan diri, aku tidak tahu bagaimana menghadapi diriku sendiri, bagaimana menghadapi hari-hari saat aku dan Heping berjuang bersama. Demi melindungi Lipingge yang paling murni di hatiku, aku harus melakukan ini. Kamu harus memahamiku. Zhensheng, lihat aku, jangan menangis lagi ya. Sebelum kakak pergi, kakak harap kamu bisa menjanjikan satu hal. Kamu harus menjaga dirimu dan hidup dengan baik."
"Aku kan melakukannya. Aku akan melanjutkan hidupku. Aku akan melanjutkan bisnis ini. Aku kan menungumu."
Xu Ali pun pergi.
***
Selanjutnya Part 4
Sinopsis oleh:
Angin Lembut/hastarika9.blogspot.com
Original Network: Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
Note:
Terima kasih sudah membaca sinopsis ini. Harap tidak meng-copy sinopsis. Jika membutuhkan sinopsis, harap mencantumkan link.
Comments
Post a Comment